Riaupintar.com -- Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Riau menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) Calon Pengajar Pembelajaran Mendalam Angkatan 2, yang diikuti sebanyak 114 Peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru dari Kabupaten/Kota di Riau.
Kegiatan yang berlangsung 8 hingga 13 Juli 2025 tersebut dilaksanakan di Dua tempat berbeda yakni 64 orang di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dan 50 lainnya di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BGTK Riau, Reisky Bestary SPd MPd, saat membuka acara Selasa 8 Juli 2025, di Aula BPMP Riau.
Dalam kesempatan itu Reisky
menjelaskan, bahwa program ini dirancang untuk mencetak fasilitator yang dapat mendampingi guru secara langsung di lapangan terkait Pembelajaran Mendalam.
Namun khusus untuk kepala sekolah, pendampingan hanya bisa dilakukan oleh sesama kepala sekolah atau pengawas sekolah, sesuai petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
"Jadi untuk kepala sekolah, fasilitator tidak boleh dari kalangan guru. Karena, guru hanya boleh menjadi fasilitator untuk sesama guru. Sementara, khusus kepala sekolah, fasilitator harus berlatar kepala sekolah atau pengawas sekolah,"ujarnya mengingatkan.
Dia juga menjelaskan, dalam pelaksanaan program ToT ini, banyak mendapat pesan dari sejumlah pihak di daerah. Dimana, ada yang mempertanyakan kenapa rekrutmen calon fasilitator tidak dilakukan terbuka. Bahkan ada yang mengirimkan contoh dari UPT provinsi lain yang menerapkan rekrutmen terbuka.
Menurut dia, rekrutmen fasilitator di Riau dilakukan tertutup berdasarkan rekomendasi Disdik kabupaten/kota. Meski mendapat pertanyaan dari berbagai pihak soal keterbukaan rekrutmen, BGTK menegaskan bahwa hal itu sesuai kebijakan karena setiap daerah sudah ditetapkan locus-nya.
"Selama pelatihan, peserta akan menjalani In-Service Training (IN-1) selama lima hari, lalu dilanjutkan dengan On Job Training dan In-Service Training ke-2 (IN-2) selama empat hari di sekolah sasaran," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk melakukan pendampingan di sekolah sasaran, BGTK tidak menganggarkan biaya menginap maupun transportasi jarak jauh. Karena itu, Disdik kabupaten/kota diminta hanya mengirim peserta yang lokasinya dekat dengan titik pelatihan (locus). Dimana, BGTK hanya menanggung transportasi lokal dan honorarium peserta.
"Peserta tidak akan menginap di lokasi sekolah sasaran. Kecuali di wilayah terpencil seperti Kuala Kampar yang tidak memungkinkan pulang pergi,” jelas Reisky.
Lebih lanjut dikatakan, peserta akan menjalani sejumlah tes. Karena itu, peserta diminta mengikuti kegiatan dengan baik agar mampu menjalani tes.
"Namun, kegiatan ini bukan untuk mencari poin, tapi untuk memastikan implementasi Pembelajaran Mendalam bisa diterima dengan baik di sekolah,” sebut Reisky.
Dikatakannya, saat ini, baru 52 persen dari total 1.850 sekolah sasaran yang sudah mendaftar untuk ikut program ToT Calon Pengajar Pembelajaran Mendalam. Karena itu, para calon fasilitator juga diimbau aktif mengajak kepala sekolah dan guru lainnya untuk ikut serta ketika sudah kembali ke daerah masing-masing.
"Dengan menghadirkan menghadirkan narasumber dari perguruan tinggi dan para widyaiswara, kita berharap narasumber dapat memahami kondisi peserta yang akan menghadapi berbagai tantangan selama proses pelatihan dan pendampingan," imbuhnya.
Sementara, Ketua panitia pelaksana, Zufirwan SE, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan mempersiapkan fasilitator yang akan mendampingi pelaksanaan Pembelajaran Mendalam yang mulai diterapkan bulan Agustus mendatang.
Nantinya, para fasilitator akan membuka dua kelas di daerah masing-masing dan mendampingi guru di sekolah sasaran selama tiga bulan penuh.
“Peserta merupakan usulan dari Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Mereka sudah harus memenuhi syarat. Jika tidak, terpaksa kami pulangkan,”pungkasnya.(nik)
Read more info "Balai Guru Tenaga Kependidikan Riau Gelar ToT Calon Pengajar Pembelajaran Mendalam" on the next page :