Riaupintar.com -- Untuk mencegah dan mengatasi HIV/AIDS di kampus, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau mengunjungi Universitas Lancang Kuning (Unilak) pada Selasa, 12 Agustus 2025. 

Kunjungan ini dipimpin oleh Sekretaris KPA Provinsi Riau, Dr. dr. Wildan Asfan HSB, MKes, bersama TA KPA Riau, Dr. Sofyan, dan juga ada tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dari Unilak hadir Wakil Rektor III, Dr. Hardi SE MM, bersama bagian kerjasama dan DPM Mahasiswa Unilak, Anwar.

Dr Wildan menjelaskan bahwa KPA adalah lembaga yang mengkoordinasikan berbagai pihak untuk bersama-sama menanggulangi HIV/AIDS. Mereka bekerja dalam bidang pendidikan, memberikan bantuan, pendampingan, dan pencegahan. Penting untuk melibatkan perguruan tinggi sebagai mitra dalam kolaborasi.

"HIV/AIDS adalah masalah serius yang berkaitan dengan perilaku berisiko. sekarang, Riau memiliki kasus terbanyak, seperti narkoba dan aktivitas seksual," kata dia.

Dr Wildan juga mengatakan bahwa strategi utama KPA berfokus pada pendekatan promotif dan preventif, terutama melalui edukasi dan penyebaran informasi yang membentuk kesadaran dan perubahan perilaku.

“Kami berharap perguruan tinggi bisa menjadi mitra penting dalam menyebarluaskan informasi yang benar tentang HIV/AIDS, dimulai dari komunitas mahasiswa. Literasi, kampanye, edukasi ini penting agar stigma bisa dikikis dan pencegahan bisa lebih efektif. Kalangan remaja ataupun mahasiswa harus diberikan perhatian dan pemahaman bahaya dari aktititas seksual, narkoba, karena ini rentan terkena HIV/AIDS,” tambah Dr Wildan.

Sementara itu, dr. Sofyan dari tim KPA Riau, mengatakan bahwa mahasiswa perlu tahu tentang bagaimana HIV/AIDS menular dan cara menghindarinya.

Ia menyarankan agar dibentuk klinik konseling di kampus yang ramah dan terakreditasi, sehingga bisa jadi tempat informasi dan layanan dukungan psikososial bagi semua civitas akademika. 

“Saya dengar Unilak sudah punya klinik ini, sebaiknya dilengkapi dengan konselor yang berpengalaman, Ini akan menjadi langkah nyata untuk mencegah masalah dan memberikan dukungan psikologis bagi mahasiswa. Kami siap memberikan bantuan," katanya.

Dikatakanya di Rumbai sendiri terdapat 3 fasilitas kesehatan/puskesmas yang dapat dilakukan pemeriksaan secara gratis bagi mereka yang ingin secara sadar melakukan konseling ataupun pemeriksaaan awal.

Menyambut hal itu, Wakil Rektor III Unilak Dr Hardi SE MM menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan pihak kampus untuk mendukung program-program KPA. Ia juga siap membantu untuk melibatkan mahasiswa, dosen dan elemen kampus lainnya secara aktif.

“Kami siap memfasilitasi dan mendukung program penyuluhan, kepada mahasiswa dan dosen, serta menjalin kolaborasi dengan KPA dalam penguatan edukasi. Ini sejalan 7 nilai Unilak, jika perlu kita juga membuat relawan mahasiswa, ujarnya. (yok)