Tahun Anggaran 2025/2026 Umri Siap Bangun Budaya Anggaran Berbasis Dampak
Selasa, 20 Mei 2025 - 12:08:56
Oleh admin
Riaupintar.com -- Rektor Umri Dr Saidul Amin MA mengatakan bahwa tahun Anggaran 2025–2026, Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) akan mengusung sebuah pendekatan baru dalam penganggaran yang disebut sebagai Anggaran Belanja Berdampak. Sebuah konsep yang sejalan dengan semangat reformasi Anggaran Nasional, yang digaungkan langsung oleh Menteri dari kalangan Muhammadiyah.
"Dan tentu, sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, sudah sepatutnya kita yang pertama-tama menyambut dan mengimplementasikannya,” kata Rektor Saidul dalam kegiatan penyampaian Laporan Realisasi Anggaran dan Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Umri Tahun Anggaran 2024/2025, yang digelar pada Selasa 20 Mei 2025 di Auditorium Kampus Utama Umri Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Saidul mengatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa pengelolaan anggaran tidak hanya soal serapan semata, tetapi lebih jauh lagi, soal dampak yang dihasilkan.
"Hari ini akan membahas dan merumuskan langkah-langkah strategis yang berkaitan langsung dengan realisasi anggaran, serta arah kebijakan keuangan Umri ke depan," kata Rektor.
Ia menjelaskan Anggaran Belanja Berdampak ini menekankan pada tiga hal utama, yakni, tujuan yang jelas, hasil yang terukur, dan sasaran yang nyata.
“Tidak boleh lagi ada program yang tidak jelas ke mana arah dan hasilnya. Bahkan jika sebuah program terlihat bagus di atas kertas, tetapi tidak menghasilkan manfaat nyata bagi kampus atau masyarakat, maka itu perlu dievaluasi. Sebaliknya, kita dorong program-program yang konkret, relevan, dan langsung menyentuh kebutuhan,” jelas Saidul.
Dengan menerapkan Anggaran Belanja Berdampak Saidul berharap Umri akan membangun budaya penganggaran yang sehat dan berorientasi pada hasil. Dalam konteks ini, kolaborasi menjadi kunci. Pemerintah, kampus, dan dunia usaha adalah tiga pilar utama yang harus saling terhubung.
Maka dalam setiap kegiatan atau program Fakultas, Unit, maupun Program Studi, harus terlihat jelas irisannya apakah terhubung dengan kepentingan pemerintah, mendukung kebijakan internal kampus, atau berdampak langsung kepada masyarakat. "Kita ingin Umri tampil sebagai “suluh bendang dalam nagari” sebuah penerang di tengah masyarakat,"sebutnya.
Ia juga berharap kehadiran kampus harus memberikan solusi, bukan sekadar menjadi menara gading yang jauh dari kehidupan rakyat dengan mendorong setiap Fakultas menjadi Center of Excellence Pusat Keunggulan dalam bidangnya masing-masing.
“Maka ke depan, perencanaan anggaran harus dimulai dari ide-ide yang kuat, dengan orientasi pada kebermanfaatan dan keberlanjutan. Kami percaya, dengan kebersamaan dan masukan dari kita semua, Umri dapat mengoptimalkan rencana-rencana yang sudah disusun. Akhir kata, mari kita jadikan momen ini sebagai ajang menyatukan visi, menajamkan strategi, dan memperkuat komitmen agar Umri benar-benar hadir dan berdampak di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Sementara, Ketua BPH Umri Prof Dr M Nazir MA, menyebut dalam menjalankan roda organisasi kampus harus menyadari bahwa keberhasilan tidak akan tercapai hanya karena kerja satu-dua orang. Dibutuhkan kerja sama yang sistemik, terstruktur, dan menyeluruh, di mana setiap individu memiliki peran yang jelas dan saling terhubung dalam satu sistem yang utuh.
“Saya berharap agar seluruh sivitas akademika dan tenaga kependidikan di Umri dapat bekerja sama secara sistemik, bukan sekadar bekerja sendiri-sendiri atau sektoral. Artinya, semua pihak harus berperan aktif dan saling mendukung, karena setiap orang memiliki nilai guna dan manfaat dalam sistem tersebut. Dalam sistem yang baik, tidak ada peran yang kecil atau tidak penting, semua saling melengkapi,” sebut Prof Nazir
Ia juga mengingatkan agar tidak ada di antara kita yang menjadi bagian yang lepas dari sistem, atau dalam istilah yang sering disebut “bungkal” yakni bagian yang mengeras, terpisah, dan tidak menyatu dengan aliran utama.
“Orang yang menjadi “bungkal” dalam organisasi bukan hanya tidak efektif, tetapi juga bisa menghambat laju gerak sistem secara keseluruhan. Mari kita bangun Umri ini dengan semangat kebersamaan, integrasi kerja lintas unit, dan saling percaya satu sama lain. Kampus ini hanya akan besar bila kita semua terlibat di dalam sistemnya secara utuh, bukan berjalan sendiri-sendiri,” tutup Prof Nazir.*
Read more info "Tahun Anggaran 2025/2026 Umri Siap Bangun Budaya Anggaran Berbasis Dampak" on the next page :
Dengan mengajak anak-anak yatim untuk berpartisipasi, Umri berharap dapat memberikan kebahagiaan dan menguatkan semangat mereka di hari penuh berkah ini