Inspirasi Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Kepemimpinan KH Ahmad Dahlan

  • Jumat, 18 April 2025 - 19:35:23
  • Oleh admin

Riaupintar.com -- Penguatan pendidikan karakter bangsa merupakan aset vital dalam mewujudkan generasi emas 2025. Karakter teladan yang diwakili oleh berbagai pemimpin bangsa dapat ditemukan melalui kepemimpinan tokoh-tokoh inovatif di era mereka, yang menawarkan pelajaran berharga bagi generasi muda saat ini. Salah satu figur teladan yang dimiliki oleh bangsa ini adalah K. H. Ahmad Dahlan.

Sejumlah pakar dalam inovasi kepemimpinan mengemukakan bahwa tantangsntantangan paling signifikan yang dihadapi oleh para pimpinan saat ini adalah mengelola perubahab ditengah dinamika dunia yang sedang bertransformasi. Oleh karena itu, inovasi dalam kepemimpinan dalam konteks tersebut menjadi suatu keharusan.


"KH Ahmad Dahlan represents an eminent exemplar within the framework of leadership innovation. "Gagasan pendirian berbagai lembaga amal seperti sekolah, panti asuhan, dan rumah sakit oleh Muhammadiyah merupakan sebuah inovasi yang diperkenalkan oleh Ahmad Dahlan sebagai respons terhadap dinamika sosial dan politik pada masa itu," jelas Fajar Riza Ul Haq, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pidato yang bertemakan kepemimpinan pada acara Kaderisasi Instruktur Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada hari Jumat, 18 April.


Lebih lanjut, Wamen Fajar menyebut bahwa para pakar kepemimpinan juga bersepakat jika musuh utama inovasi adalah _kemandegan_ (stagnan) atau sudah nyamannya pemimpin dengan formula inovasi lama. "Konteks masyarakat, sosial-politik sudah berubah maka formula untuk merespons situasi juga harus baru. (Pemimpin) Harus inovatif," tegasnya. 



Kepemimpinan inovatif menjadi isu strategis dalam penguatan kaderisasi. Tidak hanya di lingkungan Muhammadiyah, tapi juga dalam konteks bangsa yang lebih luas. Kaderisasi merupakan elemen vital sebuah organisasi. Termasuk memastikan dan memberikan ruang diaspora kader yang lebih luas di ruang publik.


"Muhammadiyah telah membuktikan dalam sejarah republik ini dengan menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk memimpin di ruang publik," terangnya. 


Salah satu kunci membangun kapasitas kepemimpinan yang berdampak adalah ketekunan, ketelitian, dan konsistensi.


“Kita harus totalitas dengan apa yang kita jalani. Kalau kita mengerjakan sesuatu _separo-separo_ (setengah-setengah), maka hasilnya juga _separo_ (setengah). Tapi kalau kita punya totalitas diri, itu hasilnya akan berbeda. Ini merupakan satu etos penting yang harus kita kembangkan,” ujar Wamen Fajar.


Menutup pidatonya, Wamen Fajar menegaskan bahwa komitmen Muhammadiyah untuk berkolaborasi dengan semua pihak secara inklusif. "Kader Muhammadiyah harus menjadi pemimpin untuk semua pihak guna melahirkan kebijakan dan keberpihakan pada seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Wamen Fajar.**

Read more info "Inspirasi Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Kepemimpinan KH Ahmad Dahlan" on the next page :

Berita Terkait

Populer