Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik

  • Jumat, 22 Agustus 2025 - 08:30:44
  • Oleh admin

Riaupintar.com -- Guna melihat secara langsung pelatihan Pembelajaran Mendalam, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Nunuk Suryani, melakukan kunjungan kerja ke SMPN 14 Pekanbaru Provinsi Riau, Kamis 21 Agustus 2025.


Pelatihan ini berlangsung dari 19 hingga 23 Agustus 2025. Ada 60 guru yang ikut, dan mereka berasal dari 10 sekolah menengah pertama di Kota Pekanbaru. 


Dalam kunjungan ini, Dirjen Nunuk banyak berbicara dan berinteraksi dengan para guru yang mengikuti pelatihan. Ia bertanya tentang pengalaman yang didapat peserta selama tiga hari pelatihan tentang Pembelajaran Mendalam. 


"Kami ingin mendengar langsung dari Ibu/Bapak guru tentang apa yang sudah mereka pelajari selama tiga hari pelatihan ini dan bagaimana mereka akan menerapkannya di sekolah masing-masing," kata Dirjen Nunuk saat berbincang dengan para guru di Pekanbaru.


Pelatihan ini disambut antusias dari para guru. Lulu Ariani, Guru SMPN 10 Pekanbaru, mengaku awalnya takut, namun setelah mengikuti pelatihan, pola pikirnya berubah menjadi lebih optimistis.



 “Selama ini kami para guru terbiasa dengan fixed mindset. Tapi setelah menjalani pelatihan ini selama tiga hari, harapan kami besar sekali untuk bisa menjadi guru yang mempunyai pola pikir yang bertumbuh atau growth mindset. Kami ingin kesempatan ini berlanjut dan bisa diimbaskan ke KKG/MGMP,” ujarnya.


Peserta pelatihan lainnya yaitu Yeni Siswanti, Guru SMPN 25 Pekanbaru juga mengapresiasi pelatihan Pembelajaran Mendalam yang ia dapatkan.


 “Pelatihan ini dapat mengubah pola pikir kami para guru dari fixed mindset ke growth mindset. Kami juga sudah mulai merancang praktik baik (pembelajaran) untuk dibagikan kepada para guru lainnya agar (proses pembelajaran) tersampaikan lebih baik ke peserta didik,” ujarnya. 


Tanggapan Para Fasilitator


Fasilitator pelatihan Pembelajaran Mendalam, Rina Oktaviani, mengatakan bahwa pelatihan untuk guru menekankan pentingnya bahwa Pembelajaran Mendalam bukan hanya tentang bernyanyi atau membuat suasana belajar ceria. Namun, guru harus bisa menciptakan momen AHA bagi siswa.


Salah satu prinsip dalam Pembelajaran Mendalam adalah membuatnya menyenangkan. Artinya, siswa belajar dalam lingkungan yang baik, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Guru dapat membuat suasana kelas yang menyenangkan untuk membantu siswa belajar dengan baik (momen AHA). Ia juga menekankan pentingnya bagi guru untuk mengubah cara berpikir dari Pola Pikir Tetap (PPT) menjadi Pola Pikir Bertumbuh (PBB).



AHA moment atau Momen AHA adalah momen munculnya pengetahuan mendalam tentang masalah yang telah diusahakan untuk dipecahkan, atau sekilas petunjuk mengenai situasi sulit yang sedang dihadapi seseorang. 


Sementara itu, fasilitator lainnya, Agus Trianita, menilai tantangan terbesar dalam pelatihan ini adalah bagaimana mengubah kebiasaan atau pola pikir guru yang sudah terbiasa di zona nyaman. Ia berharap sesi tatap muka lebih difokuskan dan pencarian solusi nyata bersama agar membantu para guru dapat mengimplementasikannya di sekolah. 


Peresmian Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi BGTK Provinsi Riau


Selain meninjau pelatihan, Dirjen Nunuk juga meresmikan Gedung Pendidikan dan Taman Numerasi yang berada di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Riau. Ia berpesan agar gedung ini dapat menjadi rumah bersama bagi para guru untuk belajar. 


“Gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan rumah bersama bagi para pendidik untuk belajar, berbagi, dan bertumbuh. Saya berharap BGTK Riau menjadi pusat inovasi, pusat kolaborasi, sekaligus ruang penguatan kapasitas guru agar mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya. 


Kepala BGTK Provinsi Rian, Reisky Bestary, berkata bahwa gedung ini akan dipakai sebagai tempat belajar untuk para guru. 



"Di dalamnya ada ruang rapat untuk 20 orang, ruang micro teaching untuk 50 orang, dan juga studio podcast. Ruang micro teaching sudah digunakan tiga kali untuk pelatihan guru," kata Reisky. 


Selain itu, Taman Numerasi dibangun untuk mendukung Gerakan Numerasi Nasional. Menariknya, semua fasilitas di taman ini menggunakan bahan-bahan daur ulang.


“Tujuannya agar guru, khususnya dari satuan PAUD, bisa melihat contoh bahwa media pembelajaran bisa dibuat tanpa harus mengeluarkan anggaran besar. Harapannya, mereka terinspirasi untuk membangun taman numerasi di satuan pendidikan masing-masing,” pungkasnya.*

Read more info "Terkesan Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam, Guru Peserta Tak Sabar Berbagi Praktik Baik" on the next page :

Berita Terkait

Populer