Kelas BIPA di Cape Town Kembali Dibuka, Mendikdasmen : Program BIPA di Luar Negeri Sangat Penting
Selasa, 12 Agustus 2025 - 19:45:38
Oleh admin
Riaupintar.com -- Kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, Afrika Selatan, diadakan lagi. Acara ini dihadiri oleh beberapa orang penting. Mereka adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti; Konsul Jenderal Indonesia di Cape Town, Tudiono; dan Prof. yang merupakan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. M. Amin Abdullah dan Daddy Yuliansah, yang bekerja di KJRI Cape Town, hadir dalam acara tersebut.
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menyampaikan tiga hal penting tentang program BIPA. Pertama, kami ingin membantu orang-orang yang tertarik dengan bahasa, komunitas Indonesia di luar negeri, dan masyarakat internasional untuk menjadi lebih mahir dan percaya diri dalam berbicara bahasa Indonesia.
Kedua, memperkuat peran bahasa Indonesia dalam diplomasi antarbangsa, mengingat bahasa ini telah diakui sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO. Ketiga, memperkenalkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengungkap keindonesiaan, baik dari unsur budaya maupun ilmu pengetahuan, antara lain, melalui karya sastra, karya ilmiah, dan tradisi lisan, seperti pantun.
Ia menambahkan bahwa seseorang yang bisa berbicara bahasa Indonesia, dapat pula berkomunikasi dengan sekurang-kurangnya warga di lima negara selain Indonesia, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam serta sebagian warga di Singapura, Filipina, dan Thailand.
Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu bahasa populer di Australia sehingga telah diajarkan sejak 1986. Bahasa Indonesia terus berkembang di berbagai negara dan juga diminati untuk dipelajari di kawasan Eropa.
Menutup sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa diplomasi sekaligus bahasa persahabatan yang mendekatkan masyarakat lintas negara. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri dan para diplomat atas dukungan dan perhatian yang diberikan dalam mengenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia.
Ia juga berharap, dengan belajar bahasa Indonesia melalui program BIPA, warga dunia makin mengenal bangsa dan budaya Indonesia.
Konsul Jenderal RI di Cape Town, Tudiono, menjelaskan bahwa program BIPA di Cape Town telah berlangsung sejak 2022 melalui kerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikdasmen. Setiap kelas diikuti 20–50 peserta, dan pada periode ini terdapat 35 peserta yang terbagi ke dalam enam kelas serta satu kelas khusus anak-anak.
Karena acara ini diadakan secara online, peserta datang dari berbagai negara, termasuk tidak hanya Afrika Selatan, tetapi juga Inggris dan Peru. Peserta yang mendaftar termasuk keturunan diaspora Indonesia serta keturunan tokoh bersejarah, seperti Syekh Yusuf Al-Makassari dan Tuan Guru, yang berperan penting dalam memperkenalkan Islam di Afrika Selatan.
Tudiono menjelaskan bahwa belajar bahasa Indonesia itu bukan hanya tentang menguasai bahasa.
Namun, juga penting untuk memahami hubungan sosial, budaya, dan sejarah antara Indonesia dan Afrika Selatan. Diaspora Indonesia yang disebut Cape Malay memiliki lebih dari 330 orang. Mereka berperan penting sebagai penghubung antara kedua negara.
Tudiono menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan program BIPA dan mengajak para pemelajar untuk menikmati pembelajaran.
Turut hadir secara daring, yakni Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin; Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Iwa Lukmana; Kepala Bidang Kemitraan dan Diplomasi Bahasa, Dony Setiawan; Ketua Tim BIPA, Iyus Yusuf; serta dua orang pengajar BIPA.
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, melaporkan bahwa sejak 2022 hingga 2025 telah dilaksanakan 12 penugasan pengajar BIPA secara daring di Cape Town dengan total sekitar 112 pemelajar.
Tahun ini, periode pertama dilaksanakan pada Maret hingga Juni dan periode kedua pada Agustus hingga November dengan setiap periode difasilitasi oleh dua pengajar BIPA. Badan Bahasa berkomitmen menyediakan pengajar, bahan ajar, dan sarana pembelajaran daring melalui laman BIPA Daring.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kompetensi pengajar BIPA telah dilakukan melalui penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengajar BIPA pada 2024. Hafidz menegaskan, BIPA menjadi sarana soft diplomacy untuk memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.*
Read more info "Kelas BIPA di Cape Town Kembali Dibuka, Mendikdasmen : Program BIPA di Luar Negeri Sangat Penting" on the next page :