PKN Tingkat II Angkatan V

Mendikdasmen : Gotong Royong Sebagai Penguatan Kepemimpinan Strategis di Dunia Pendidikan

  • Jumat, 22 Agustus 2025 - 09:45:36
  • Oleh admin

Riaupintar.com -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan V Tahun 2025. Tema kali ini adalah “Strategi Pengembangan Kemitraan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan”. 


Program ini dimulai pada Maret dan berakhir pada Agustus. Program ini diikuti oleh 30 pemimpin dari berbagai instansi dan ditutup di Graha Utama, Gedung A Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 21 Agustus 2025.


PKN Tingkat II dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan strategis para pejabat, agar mampu menghasilkan kebijakan yang inovatif, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi pendidikan nasional. Para peserta terbagi dalam dua kelompok yang sejak awal pelatihan menyusun kajian strategis. Mereka kemudian memaparkan hasilnya pada sesi akhir di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, pada kesempatan ini.


Menanggapi pendapat peserta, Menteri Abdul Mu’ti menekankan pentingnya melihat masalah pendidikan dari berbagai sisi dan menggali potensi lokal yang sudah ada di Indonesia. Gotong royong, menurut Mendikdasmen, harus dipahami sebagai upaya bersama untuk saling mendukung di masyarakat dalam memperbaiki kualitas pendidikan. 


"Kita memiliki dasar budaya yang kuat, yaitu membantu satu sama lain. Nilai ini sudah menjadi bagian penting dalam masyarakat dan perlu kita angkat lagi untuk memperkuatnya dan melindunginya dari pengaruh zaman. Meningkatkan kualitas pendidikan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Inisiatif masyarakat adalah kekuatan yang nyata yang perlu kita dukung dan tingkatkan. Gotong royong adalah nilai dasar bangsa kita," kata Menteri Abdul Mu’ti di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.



Selama 106 hari penyelenggaraan, peserta PKN Tingkat II telah menjalani rangkaian pembelajaran dengan metode blended learning yang mencakup sesi klasikal, studi lapangan, visitasi kepemimpinan nasional, hingga seminar policy brief. Sejumlah tokoh nasional turut menjadi narasumber, di antaranya Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang menekankan pentingnya kepemimpinan strategis. 


Inspektur Jenderal Kemendikdasmen yang menegaskan integritas sebagai pilar utama pemimpin, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas yang memaparkan arah kebijakan pendidikan nasional, serta Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2016–2019, yang berbagi pengalaman mengenai kepemimpinan berbasis kewirausahaan.


Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Barat, Muslihuddin, salah satu peserta PKN II, menilai tema tahun ini sangat relevan dengan tugas sehari-hari. Menurutnya, strategi kemitraan publik–swasta dan partisipasi masyarakat adalah kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan, meski di lapangan masih ada.


Ia mengingatkan bahwa penting untuk bekerja sama antara berbagai pihak, baik di dalam lembaga maupun dengan pemerintah daerah, agar program pendidikan dapat lebih inklusif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. 


Sejalan dengan itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) VI, Aisyah Endah Palupi, menekankan bahwa pendidikan harus dilihat sebagai investasi untuk jangka panjang.



“Pendidikan tidak bisa hanya dipandang dari sisi ekonomi atau peluang kerja. Sejak jenjang paling dasar, sekolah harus menjadi sarana pembentukan karakter, pengetahuan, dan keterampilan yang menjadi fondasi bangsa. Karena itu, perbaikan tata kelola, digitalisasi, dan kolaborasi lintas kementerian harus dimulai dari pendidikan dasar agar seluruh anak Indonesia mendapat layanan yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan,” ungkapnya.


Kemendikdasmen menegaskan bahwa penyelenggaraan PKN Tingkat II Angkatan V tidak hanya menjadi agenda pelatihan, melainkan wujud nyata komitmen membangun birokrasi pendidikan yang profesional, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil. Dengan kepemimpinan strategis yang kuat, Kemendikdasmen optimistis visi Pendidikan Bermutu untuk Semua dapat terwujud demi Indonesia Maju.*

Read more info "Mendikdasmen : Gotong Royong Sebagai Penguatan Kepemimpinan Strategis di Dunia Pendidikan" on the next page :

Berita Terkait

Populer